Senin, 10 Juni 2013

radikal bebas

RADIKAL BEBAS
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan satu buah elektron dari pasangan elektron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan homolitik suatu ikatan kovalen. Akibat pemecahan homolitik, suatu molekul akan terpecah menjadi radikal bebas yang mempunyai elektron tak berpasangan. Elektron memerlukan pasangan untuk menyeimbangkan nilai spinnya, sehingga molekul radikal menjadi tidak stabil dan mudah sekali bereaksi dengan molekul lain, membentuk radikal baru. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat pemicu radikal dalam makanan dan polutan lain. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung,kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.
Tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok, misalnya, adalah kegiatan yang secara sengaja memasukkan berbagai jenis zat berbahaya yang dapat meningkatkan jumlah radikal bebas ke dalam tubuh. Tubuh manusia didesain untuk menerima asupan yang bersifat alamiah, sehingga bila menerima masukan seperi asap rokok, akan berusaha untuk mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari tubuh melalui proses metabolisme,[rujukan?] tetapi proses metabolisme ini pun sebenarnya menghasilkan radikal bebas. Pada intinya, kegiatan merokok sama sekali tidak berguna bagi tubuh, walau pun dapat ditemui perokok yang berusia panjang.[rujukan?]
Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga terjadi mutasi.[rujukan?] Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker. Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan[rujukan?] tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Atau sering sekali, zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi. Sebagai contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan Glutathione, salah satu antioksidan yang sangat kuat,[rujukan?] hanya saja, tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan glutahione ini.[rujukan?] Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.
Proses Penuaan
Pada umumnya semua sel jaringan organ tubuh dapat menangkal serangan radikal bebas karena di dalam sel terdapat sejenis enzim khusus yang mampu melawannya, tetapi karena manusia secara alami mengalami degradasi atau kemunduran seiring dengan peningkatan usia, akibatnya pemusnahan radikal bebas tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka Kerusakan jaringan terjadi secara perlahan-lahan. Contohnya: di kulit menjadi keriput karena kehilangan elastisitas jaringan kolagen serta otot, terjadinya bintik pigmen kecoklatan /flek pikun, parkinson, Alzheimer karena dinding sel saraf yang terdiri dari asam lemak tak jenuh ganda merupakan serangan empuk dari radikal bebas.
Antioksidan
Ketika antioksidan bereaksi dengan radikal bebas, mereka saling berikatan ,dan bersatu. Selanjutnya terbentuk radikal bebas yang baru yang relatif lemah dan tidak membahayakan.[rujukan?]
VITAMIN A Vitamin A larut dalam lemak, dilaporkan dapat bereaksi dengan radikal bebas melalui struktur ikatan rangkapnya .
VITAMIN E Vitamin E adalah anti oksidan yang larut dalam lemak ,yang perlu ditambahkan dalam makanan. Cara kerja Vitamin E sebagai anti oksidan adalaha Vitamin E berjalan di seluruh tubuh bersama molekul yang namanya Lipoprotein, dan dapat melindunginya dari oksidasi sehingga tidak terbentuk radikal bebas. Oksidasi dari lipoprotein ini merupakan langkah awal pembentukan: Atherosclerosis ,pengerasan pembuluh darah dan berperan pada kerusakan hati
VITAMIN C Vitamin C larut dalam air, tidak dapat dibentuk oleh tubuh jadi harus dari makanan atau supplement ( buah-buahan dan sayuran). Vitamin C ini secara kuat dapat melemahkan radikal bebas serta mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan system kekebalan tubuh. Vitamin C dan vitamin E berjalan di seluruh tubuh bersama molekul yang namanya Lipoprotein, dan dapat melindunginya dari oksidasi sehingga tidak terbentuk radikal bebas.
SELENIUM Selenium terdapat di air minum, brokoli, kuning telur, bawang merah, bawang putih dan anggur merah Sebenarnya selenium bukan antioksidan tetapi berguna untuk produksi enzym-enzym yang berfungsi sebagai antioksidan
Dampak Penggabungan Antioksidan
Packer Laboratorium menemukan bahwa beberapa antioksidan bila digabung mempunyai kemampuan yang lebih kuat. Contohnya: ketika vitamin E tidak berdaya terhadap radikal bebas, akan dengan sendirinya menjadi radikal bebas yang lemah, kemudian vitamin E dapat didaur ulang sehingga kembali menjadi vitamin E lewat bantuan Vitamin C. Kerja sama tersebut dengan cara mennyumbangkan electron ke vitamin E sehingga dapat kembali menjadi anti oksidan. Jadi kerjasama tersebut bermaksud untuk melindungi sesama anti oksidan agar tidak teroksidasi, siklus ini berjalan terus, dan dapat memelihara tubuh dari keseimbangan anti oksidan Selenium juga dapat bekerjasama secara sinergis dengan vitamin E sehingga mempunyai effek yang lebih kuat lagi. test penyuntingan.

Jumat, 14 Desember 2012

Telemedicine


Terkait dengan kebutuhan sosial…. J
Seperti masyarakat sekarang yang sudah mengenal dan mengetahui yang namanya jejaring sosial..perlu kita tahu bahwa jaman sudah modern,wajar jika semua orang membutuhkan jejaring sosial ini untuk mencari dan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
Kita juga bisa menmanfaatkan sesuatu dan keadaan yang ada.contohnya kita membutuhkan informasi tentang kesehatan, disaat kita tidak menemukan buku yang kita cari sebisanya kita dapat membuka jejaring sosial ini untuk mencari kebutuhan itu.
Di saat mencari pengetahuan tentang kesehatan kita bisa membuka telemedicine central conhtohnya.kita bisa sharring disitu.contohnya menanyakan penyakit yang di derita dan menanyakan cara pengobatannya seperti apa?.itu juga bisa memudahkan masyarakat mudah untuk menjalaninya. Zaman sekarang sudah semakin canggih dengan adanya internet atau jejaring sosial seperti sekarang ini. Manfaat dari adanya telemedicine ini adalah untuk pemahaman masyarakat yang mengetahui penyakit sebelum datang kerumah sakit atau ada yang rumah sakitnya jauh dari rumahnya.
Tapi tidak semua penyakit yang bisa diselesaikan atau bisa di obati lewat ini. Disitu hanya memberi tahu saja apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dari informasi itu kita ambil dari segi positifnya saja.jangan sampai berfikir yang tidak-tidak.karena itu semua cuma hanya berfungsi untuk memberi informasi dan pengetahuan yang lebih tentang kesehatan kita semua, jadi memanfaatkan jejaring sosial dalam telemedicine central itu membantu kita untuk mengetahui apa yang tidak kita ketahui. J

Rabu, 22 Agustus 2012

kelainan pada kehamilan



Kelainan pada Kehamilan

Kelainan Pada Kehamilan
Kelainan pada kehamilan salah satunya :
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan.Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan trisemester pertama,kurang lebih pada 6 minggu setelah haid terakhir selama 10 minggu.Sekitar 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida mengalami mual dan muntah,namun gejala ini menjadi lebih berat hanya pada 1 dari 1.000 kehamilan.
Penyebab

Belum diketahui pasti,namun beberapa faktor mempunyai pengaruh antara lain :
  • Faktor predisposisi,yaitu primigravida,dan kehamilan ganda.
  • Faktor organik,yaitu alergi,masuknya vili khorialis dalam sirkulasi,perudahan metabolic akibat hamil,dan resistensi ibu yang menurun.
  • Faktor psikologis
Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis.
  • Penerangan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologi
  • Makan sedikit-sedikit,tetapi sering.Berikan makanan selingan seperti biscuit,roti kering dengan teh hangat saat bangun pagi dan sebelum tidur.Hindari makanan berminyak dan berbau.Makanan sebaiknya dalam keadaan panas atau sangat dingin
Pengobatan
Bila pencegahan tidak berhasil,maka diperlukan pengobatan yaitu :
  • Penderita diisolasi dalam kamar yang tenang dan cerah dengan pertukaran udara yang baik.Kalori diberikan secara parenteral dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari (di infus).
  • Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan bertambah baik,coba berikan minuman dan makanan yang sedikit demi sedikit ditambah.
  • Dianjurkan pemberian vitamin B1 dan B6 tambahan
  • Berikan terapi psikologis untuk menyakinkan pasien penyakitnya bias disembuhkan serta menghilangkan rasa takut hamil dan konflik yang melatarbelakangi hiperemesis.
  • Pada keadaan lebih berat berikan obat antiemetik dari dokter.